Jumat, 22 Januari 2010
Sampah Plastik
Siapa yang tidak tau limbah plastik? Aku rasa semua orang tau apa itu limbah plastik. Tapi aku yakin tidak semua orang tau dampak limbah plastik bagi kehidupan kita. Kedengarannya buang kulit permen di sembarangan tempat itu sudah biasa dan sebagian masyarakat menganggap itu suatu hal kecil yang tidak patut dipermasalahkan.
Tanpa disadari, kita sudah merusak sendiri tempat tinggal kita. Molekul-molekul plastik itu tidak bisa dicerna oleh tanah. Coba saja kamu mengubur kantong plastik di tanah dan coba lihat beberapa tahun lagi. Yang terjadi adalah plastiknya tidak hancur. Jadi plastik itu tidak seperti sampah organik yang bisa menyatu dengan tanah. Nah, sekarang coba bayangkan… Jika setiap orang di dunia ini membuang satu saja kulit permen sembarangan, apa kira-kira yang akan terjadi pada bumi ini? Sudah bisa dipastikan dalam sekian tahun kedepan, tanah ini tidak akan bisa dipakai lagi. Tumbuhan otomatis akan mati. Dan kalau tidak ada tumbuhan, bagaimana kita bisa bernafas? Maukah kamu mati karena kulit permen?
Jika kamu remaja yang peduli lingkungan, kamu tidak usah melakukan reboisasi, penanaman bakau di pinggir pantai, dan kegiatan-kegiatan ‘WAH’ lainnya yang tentunya memerlukan biaya dan tenaga yang sangat besar. Tapi coba setiap kamu berangkat ke sekolah atau sedang jalan bersama teman-teman, pungutlah satu saja sampah plastik yang ada di jalan dan buang ke tempat sampah terdekat. Jika setiap orang melakukan hal ini, sepertinya penanganan limbah plastik sudah terbilang sukses. Cara yang sangat murah meriah kan? Tapi itu sangat menyelamatkan bumi kita ini. Semua orang bisa kalau dia sadar akan ancaman limbah plastik bagi bumi kita.
Selain itu pemerintah juga memegang peranan penting dalam hal penanganan limbah plastik. Jika pemerintah peduli, paling tidak di Indonesia terutama di tempat-tempat umum disediakan tong sampah khusus. Dengan begitu potensi orang untuk membuang sampah sembarangan akan lebih sedikit.
Tapi perlu diketahui. Limbah plastik itu tidak selalu berdampak negatif. Ingat saja, segala hal yang berbau negatif bisa bermanfaat jika kita memanfaatkannya dengan baik. Apa kamu ingat pemulung yang sering mengais sampah plastik seperti botol-botol minuman mineral di jalanan sana? Tanpa kita sadari, pemulung adalah salah seorang penyelamat bumi karena dia memungut sampah-sampah plastik yang sudah tidak digunakan. Sampah itu ia kumpulkan dan kemudian didaur ulang menjadi barang yang berguna. Tapi sayang sekali, pemulung memungut sampah plastik bukan karena kesadarannya untuk mencegah bahaya limbah plastik. Ia memungut sampah plastik karena faktor uang.
Biarkanlah anak cucu kita bisa menghirup udara segar. Biarkanlah anak cucu kita menyongsong masa depannya. Ini semua juga untuk diri kita sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar