Jumat, 22 Januari 2010

Bahaya Limbah Plastik

Bahaya Limbah Plastik
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong plastik bagi lingkungan hidup?


Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!)
Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.
Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik?
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Apa yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan kantong plastik.
Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik.
Terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan.
Saat berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana dengan Indonesia sendiri? Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini maka terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan terakhir mulai menjalankan kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik, seperti yang dilakukan oleh Negara Singapura.
HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara “Plastic Phobia” yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti Plastic Campaign Bag” atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh “happening art” dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB.
“Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat kantong plastik di masa depan” kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan di masa mendatang.
Jadi ingat, jangan membakar sampah plastik karena jika sampah itu di bakar racun yang ada dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat membuat kita sakit. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya. Jangan membuang sampah plastik, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan racun akan terus bertambah dimana-mana.

Pengelolaan Sampah Perkotaan Perlu Diubah

Pengelolaan Sampah Perkotaan Perlu Diubah
Pasti kamu udah tau gimana ngatasin permasalahan sampah di perkotaan kan? Yah dikumpulin terus dibuang di TPA. Sebenarnya cara itu sudah tidak efektif lagi dan perlu diubah. Nah loh?
Bingung khan? baca dulu deh...
hehe

Pada dasarnya pola pembuangan sampah yang dilakukan dengan sistem TPA (tempat pembuangan akhir) sudah tidak relevan lagi dengan lahan kota yang semakin sempit dan pertambahan penduduk yang pesat, sebab bila hal ini terus dipertahankan akan membuat kota dikepung “lautan sampah” sebagai akibat kerakusan pola ini terhadap lahan dan volume sampah yang terus bertambah. Pembuangan yang dilakukan dengan pembuangan sampah secara terbuka dan di tempat terbuka juga berakibat meningkatnya intensitas pencemaran. Selain itu yang paling dirugikan dan selama ini tidak dirasakan oleh masyarakat adalah telah dikeluarkannya miliaran rupiah untuk membuat dan mengelola TPA.
Penanganan model pengelolaan sampah perkotaan secara menyeluruh adalah meliputi penghapusan model TPA pada jangka panjang karena dalam banyak hal pengelolaan TPA (tempat pembuangan sampah) masih sangat buruk mulai dari penanganan air sampah (leachet) sampai penanganan bau yang sangat buruk.
Cara penyelesaian yang ideal dalam penanganan sampah di perkotaan adalah dengan cara membuang sampah sekaligus memanfaatkannya sehingga selain membersihkan lingkungan, juga menghasilkan kegunaan baru. Hal ini secara ekonomi akan mengurangi biaya penanganannya (Murthado dan Said, 1987).
Solusi dalam mengatasi masalah sampah ini dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi terhadap semua program pengelolaan sampah yang dimulai pada skala kawasan (tingkat kecamatan), kemudian dilanjutkan pada skala yang lebih luas lagi.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan aspek yang terpenting untuk diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah secara terpadu. Cohen dan Uphof (1977) mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat dalam suatu proses pembangunan terbagi atas 4 tahap, yaitu : a) partisipasi pada tahap perencanaan, b) partisipasi pada tahap pelaksanaan, c) partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil-hasil pembangunan dan d) partisipasi dalam tahap pengawasan dan monitoring. Masyarakat senantiasa ikut berpartisipasi terhadap proses-proses pembangunan bila terdapat faktor-faktor yang mendukung, antara lain : kebutuhan, harapan, motivasi, ganjaran, kebutuhan sarana dan prasarana, dorongan moral, dan adanya kelembagaan baik informal maupun formal.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor teknis untuk menanggulangi persoalan sampah perkotaan atau lingkungan pemukiman dari tahun ke tahun yang semakin kompleks. Pemerintah Jepang saja membutuhkan waktu 10 tahun untuk membiasakan masyarakatnya memilah sampah. Reduce (mengurangi), Reuse (penggunan kembali) dan Recycling (daur ulang) adalah model relatif aplikatif dan dapat bernilai ekonomis. Sistem ini diterapkan pada skala kawasan sehingga memperkecil kuantitas dan kompleksitas sampah. Model ini akan dapat memangkas rantai transportasi yang panjang dan beban APBD yang berat. Selain itu masyarakat secara bersama diikutsertakan dalam pengelolaan yang akan memancing proses serta hasil yang jauh lebih optimal daripada cara yang diterapkan saat ini.

Sampah Plastik

Sampah Plastik
Siapa yang tidak tau limbah plastik? Aku rasa semua orang tau apa itu limbah plastik. Tapi aku yakin tidak semua orang tau dampak limbah plastik bagi kehidupan kita. Kedengarannya buang kulit permen di sembarangan tempat itu sudah biasa dan sebagian masyarakat menganggap itu suatu hal kecil yang tidak patut dipermasalahkan.

Tanpa disadari, kita sudah merusak sendiri tempat tinggal kita. Molekul-molekul plastik itu tidak bisa dicerna oleh tanah. Coba saja kamu mengubur kantong plastik di tanah dan coba lihat beberapa tahun lagi. Yang terjadi adalah plastiknya tidak hancur. Jadi plastik itu tidak seperti sampah organik yang bisa menyatu dengan tanah. Nah, sekarang coba bayangkan… Jika setiap orang di dunia ini membuang satu saja kulit permen sembarangan, apa kira-kira yang akan terjadi pada bumi ini? Sudah bisa dipastikan dalam sekian tahun kedepan, tanah ini tidak akan bisa dipakai lagi. Tumbuhan otomatis akan mati. Dan kalau tidak ada tumbuhan, bagaimana kita bisa bernafas? Maukah kamu mati karena kulit permen?



Jika kamu remaja yang peduli lingkungan, kamu tidak usah melakukan reboisasi, penanaman bakau di pinggir pantai, dan kegiatan-kegiatan ‘WAH’ lainnya yang tentunya memerlukan biaya dan tenaga yang sangat besar. Tapi coba setiap kamu berangkat ke sekolah atau sedang jalan bersama teman-teman, pungutlah satu saja sampah plastik yang ada di jalan dan buang ke tempat sampah terdekat. Jika setiap orang melakukan hal ini, sepertinya penanganan limbah plastik sudah terbilang sukses. Cara yang sangat murah meriah kan? Tapi itu sangat menyelamatkan bumi kita ini. Semua orang bisa kalau dia sadar akan ancaman limbah plastik bagi bumi kita.

Selain itu pemerintah juga memegang peranan penting dalam hal penanganan limbah plastik. Jika pemerintah peduli, paling tidak di Indonesia terutama di tempat-tempat umum disediakan tong sampah khusus. Dengan begitu potensi orang untuk membuang sampah sembarangan akan lebih sedikit.

Tapi perlu diketahui. Limbah plastik itu tidak selalu berdampak negatif. Ingat saja, segala hal yang berbau negatif bisa bermanfaat jika kita memanfaatkannya dengan baik. Apa kamu ingat pemulung yang sering mengais sampah plastik seperti botol-botol minuman mineral di jalanan sana? Tanpa kita sadari, pemulung adalah salah seorang penyelamat bumi karena dia memungut sampah-sampah plastik yang sudah tidak digunakan. Sampah itu ia kumpulkan dan kemudian didaur ulang menjadi barang yang berguna. Tapi sayang sekali, pemulung memungut sampah plastik bukan karena kesadarannya untuk mencegah bahaya limbah plastik. Ia memungut sampah plastik karena faktor uang.

Biarkanlah anak cucu kita bisa menghirup udara segar. Biarkanlah anak cucu kita menyongsong masa depannya. Ini semua juga untuk diri kita sendiri.

Senin, 18 Januari 2010

TANTANGAN HIDROLOGI DI MASA DEPAN

Tantangan Hidrologi di Masa Depan
Duh,, semakin lama hidrologi makin mengalami tantangan yang agak sulit..
Gimana yah?? Ayo kita pecahkan bersama-sama dan kita selamatkan kelestarian sumber daya air kita...
Tapi tantangannya apa aza sih?
Nah kalo mau tau baca aza yang ada dibawah ini...

Pertambahan populasi manusia menjadi tantangan besar kepada ilmu ini (hidrologi) untuk tetap ditingkatkan kualitas dan kuantitas penerapannya di lapangan. Dengan hidrologi, dapat dianalisa dan dipelajari tidak hanya persoalan klasik hidrologi, pencegahan banjir, tetap juga semua persoalan dengan kualitas yang lebih kompleks. Sebagai contoh, sejalan contoh diatas, bila manajemen air bendungan gagal, produksi listrik PLTA akan tidak optimal dan akan berakibat kepada sektor lainnya. Pertambahan populasi juga membuat integrasi manusia dengan alam yang kompak terikat satu sama lain. Kompleksitas permasalahan bertambah dengan mengharapkan pemecahan masalah secara ideal yakni dengan memperhatikan kebutuhan manusia dan alam secara faktor yang seimbang dan menyokong satu dengan lainnya.
Tantangan ini membuka ilmu hidrologi untuk memperbaiki analisa rumus rumus yang ada, perbaikan cara pandang modern dan penggunaan tehnologi untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pemecahan masalah sehingga dapat menjadikan sumber pertimbangan pembangunan secara lebih baik lagi dalam segi kualitas. Tehnologi maju telah membantu banyak hal dalam pemecahan masalah hidrologi, sebagai contoh pengindraan panas bumi, uap air, kelembaban udara, arah dan kekuatan angin dan aliran laut lewat satelit. Tehnologi super computer juga telah digunakan dalam pemecahan dan simulasi masalah hidrologi.Tehnolgi biasanya digunakan untuk mengatasi permasalahan mendapatkan data yang bersih (dengan tidak memperhitungkan data yang rusak, error atau tidak dapat dipertanggung jawabkan). Ketersediaan data data yang akurat dalam tempat, waktu tertentu, seperti curah hujan, debit air sungai, ketinggian muka air tanah dapat meramalkan kejadian yang akan datang, menjadi dasar pembagian debit air terhadap kebutuhan daerah yang dibagi. Sebagai contoh monitoring daerah disekitar jakarta dapat meramalkan debit air yang masuk ke jakarta. Ini dapat menjadi pertimbangan dalam manajemen air sungai,seperti; dapatkah dengan aman melintas jakarta, atau harus ditampung sementara di waduk besar dsb.

Pemodelan harus dilakukan, sebelum hasil keluar dapat diketahui. Sejalan dengan contoh diatas, pemodelan kondisi jakarta dan daerah sekitarnya harus dipelajari sebelum dapat diperkirakan air yang kemungkinan mengalir pada titik dan waktu tertentu di jakarta. Debit sekian di Cipanas, Bogor dan Sentul akan menghasilkan debit sekian di Manggarai. Dengan bantuan komputerisasi dan pemodelan matematika hal ini dapat dilakukan dan disimulasikan. Pada akhirnya dapat menghindari dari kerugian yang besar baik harta maupun jiwa.

Beberapa contoh umum permasalahan hidrologi di masa sekarang ini antara lain:
1. Penyelidikan mengenai siklus Hidrologi, tidak hanya pada setiap phase dan proses-nya, tetapi juga menjelaskan diperkuat dengan penyelidikan ilmiah.
2. Penyelidikan dan penelitian terhadap sumber daya air (kuantitatif dan kualitatif) secara riil baik untuk penggunaan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Penyelidikan pemodelan sirkulasi air di bumi dengan memperhitungkan kuantitatif dan kualitatif segala faktor yang mempengaruhi perubahannya, baik yang disebabkan oleh alam, maupun campur tangan manusia. Dengan pemodelan ini diharapkan menjadi acuan yang lebih baik lagi untuk menjamin ketersediaan sumber daya air.
4. Memperbaiki sistim distribusi air secara global baik distribusi buatan maupun distribusi alam.
5. Memperkirakan atau meramalkan kejadian yang mungkin terjadi dengan memperhatikan gejala gejala alam secara ilmiah.
6. Penyelidikan bahaya seperti banjir, kekeringan dan penyelidikan mengenai keadaan air tanah.
7. Penyelidikan dalam aspek hidrologi dari dampak pemakaian sumber daya air suatu daerah. Bilakah terdapat perubahan atau efek yang membahayakan manusia?
Dari 7 pokok permasalahan, dapat disimpulkan bahwa hidrologi merupakan salah satu aspek dalam pelaksanaan gerakan pembangunan berwawasan lingkungan (Sustainable Development).

Beberapa contoh isu yang tengah hangat menjadi pembicaraan ilmuwan lingkungan diseluruh dunia adalah masalah global warming, greenhouse effect, El Nino dan La Nina. Efek dan kecenderungan perubahan iklam dan pemanasan global terjadi karena peningkatan aktifitas manusia yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Gelombang panah yang terjadi merubah perilaku iklim dan cuaca sehingga disebutkan oleh Drew Sindell dari Nasa Institut, New York bahwa dalam kurun waktu 2 juta tahun kebelakang, urutan 5 tahun terhangat ialah 2005, 1998, 2002, 2003, 2004.

SIKLUS HIDROLOGI

Siklus Hidrologi
Dulu saya kebingungan nentuin gimana sih siklus hidrologi itu pas kena mata kuliah geohidrologi..
Jadi keingatan pas lagi SMP kalo siklus hidrologi itu cuma air laut menguap, jadi awan, ntar kalo udah dingin jadi hujan deh, trus airnya ngalir lagi ke laut dan terulang lagi deh seterusnya.
Padahal anggapan ini masih belum lengkap loh.
Mau tahu selengkapnya? Baca dulu yach...

Sebenarnya penyebab siklus hidrologi ini adalah energi panas dari matahari. Akibat panas yang bersumber pada matahari, maka terjadilah Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air terbuka (open water) dan permukaan tanah dan Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tanaman. Uap air hasil penguapan ini kemudian pada ketinggian tertentu akan menjadi awan, kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitasi (presipitasi = yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju, hujan es, hujan, dan embun.
Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan oleh tajuk (ujung-ujung daun), oleh daunnya sendiri, ranting atau batang pohon atau bahkan oleh bangunan dan sebagainya. Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan, tetapi biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama. Kemudian sekitar 20% pada hujan-hujan berikutnya.
Air hujan yang mencapai tanah, sebagian berinfiltrasi (menembus permukaan tanah), sebagian lagi menjadi aliran air di atas permukaan (over land flow) kemudian terkumpul pada saluran. Aliran air ini disebut surface run off. Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran air bawah permukaan (interflow/sub surface flow/through flow) dan sebagian lagi akan membasahi tanah. Air yang menjadi bagian dari tanah dan berada dalam pori-pori tanah disebut soil moisture (tanah basah). Apabila kapasitas kebasahan tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya akan berperkolasi (mengalir vertical) mencapai air tanah.
Aliran air tanah (ground water flow) akan menjadi sesuai dengan hukum-hukum Fisika. Air yang mengalir itu pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau, sungai, laut, menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya untuk memenuhi sifat air itu sendiri yakni mencari tempat lebih rendah.
Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

SIFAT-SIFAT AQUIFER

Sifat-sifat Aquifer
Aquifer ini pun memiliki suatu sifat yang khas yakni unsur-unsur didalamnya serta lintasan aquifer itu sendiri.
Mau tahu sifat-sifat yang dimiliki oleh aquifer?
Baca dulu keterangan para ahli dibawah ini.. hehe

Tolman (1937) dalam Wiwoho (1999:26) mengemukakan bahwa air tanah dangkal pada aquifer dengan material yang belum termampatkan di daerah beriklim kering menunjukan konsentrasi unsur-unsur kimia yang tinggi terutama musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh adanya gerakan kapiler air tanah dan tingkat evaporasi yang cukup besar. Besar kecilnya material terlarut tergantung pada lamanya air kontak dengan batuan.
Semakin lama air kontak dengan batuan semakin tinggi unsur-unsur yang terlarut di dalamnya.
Disamping itu umur batuan juga mempengaruhi tingkat kegaraman air, sebab semakin tua umur batuan, maka semakin tinggi pula kadar garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Todd (1980) dalam Hartono (1999:7) menyatakan tidak semua formasi litologi dan kondisi geomorfologi merupakan aquifer yang baik.
Berdasarkan pengamatan lapangan, aquifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut:

a.Lintasan air (water course),
materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan karikil.

b.Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan (abandoned valley),

tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar.
c.Dataran (plain),
ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga merupakan aquifer yang baik.

d.Lembah antar pegunungan (intermontane valley),
yaitu lembah yang berada diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan di sekitarnya.

e.Batu gamping (limestone),
air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder.

f. Batuan vulkanik,
terutama yang bersifat basal. Sewaktu aliran basal ini mengalir , ia mengeluarkan gas-gas. Bekas-bekas gas keluar itulah yang merupakan lubang atau pori-pori dapat terisi air.

AIR BERSIH

Air Bersih
Kata ibu jangan jajan sembarangan, soalnya para pedagang gak ada yang pake air bersih..
Trus si anak bertanya apa sih air bersih itu..
Nah lo, sebelum kita sebagai orang tua memberitahukan anak kita apa itu yang dimaksud dengan air bersih, alangkah baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu air bersih.. Jangan asal main ngomong aja.. hehe
Untuk lebih jelasnya silakan simak uraian berikut ini..

Berdasarkan silklus hidrologi yang terjadi di alam (Notoatmodjo, 2002), sumber air bersih terbagai sebagai berikut :

1. Air hujan : Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi air hujan tidak mengandung kalsium, sehingga perlu ditambahkan kalsium.
2. Air sungai dan danau : Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau tersebut. Kedua sumber air tersebut mudah mengalami pencemaran sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum dijadikan air minum.
3. Mata air :Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Sehingga air dari mata air bila belum tercemar sudah dapat dijadikan air minum langsung.
4. Air Sumur Dangkal : Air ini keluar dari dalam tanah yang berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah berbeda-beda, biasanya berkisar antara 5 sampai 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur dangkal belum terlalu sehat, karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada.
5. Air Sumur Dalam : Air ini berasal dari lapisan kedua air di dalam tanah. Dalamnya biasanya 15 meter dari permukaan tanah. Sehingga air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum langsung (tanpa melalui proses pengolahan).

Hal prinsip yang harus kita perhatikan, air untuk keperluan konsumsi secara teknis harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut, antara lain (Chandra, 2007).
1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit.
2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.
3. Tidak berasa dan tidak berbau.
4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga.
5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI

Berbagai persyaratan tersebut dapat dipenuhi dari berbagai asal sumber. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi 3 yaitu (Chandra, 2007)
Air Hujan : Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi dan merupakan jenis air yang paling murni. Namun, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfir. Air hujan akan melarutkan partikel-partikel debu dan gas yang terdapat di dalam udara, misalnya gas CO2, gas N203 dan gas S2O3 sehingga beberapa reaksi kimia berikut dapat terjadi dalam udara.
a) Gas CO2 + air hujan ---> asam karbonat
b) Gas S2O3 + air hujan ---> asam sulfat
c) Gas N2O3 + air hujan ---> asam nitrit

Dengan demikian, air hujan yang sampai ke permukaan bumi sudah tidak murni dan reaksi di atas dapat mengakibatkan keasaman pada air hujan, sehingga akan terbentuk hujan asam (acid rain).
Air Permukaan : Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Jumlah atau kuantitasnya air permukaan
2. Mutu atau kualitas baku air permukaan
3. Kontinuitas air permukaan.

Air permukaan tersebut dapat berupa sungai, telaga, rawa, danau, waduk, air terjun, atau sumur permukaan sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Jenis air permukaan ini seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Karakteristik air bersih dari berbagai sumber tersebut secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Sumber air permukaan yang berasal sungai, selokan, dan parit biasanya dapat tercemar karena terhanytnya berbagai bahan pencemar yang masuk kedalamnya.
• Sumber air permukaan yang berasal dari danau, bendungan, rawa, mempunyai kareakteristik air yang tidak mengalir serta tersimpan dalam waktu yang lama, dan mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya pembusukan tumbuhan, ganggang, fungi, dan lain-lain.
• Air permukaan yang berasal dari air laut mengandung kadar garam yang tinggi sehingga jika akan digunakan untuk air minum, air tersebut harus menjalani proses ion-exchange.

Air Tanah : Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi. Pproses filtrasi ini berlangsung secara alamiah dengan melewati beberapa lapisan tanah sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (hardness of water). Kesadahan tersebut menyebabkan berbagai zat dapat terkandung didalamnya, seperti mineral (seperti kalsium, magnesium, dan logam berat seperti Fe dan Mn). Berbagai proses tersebut menyebabkan kualitas air tanah cenderung lebih baik / lebih murni dibandingkan air permukaan.
Penggolongan Air
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 1990, kualitas air dikelompokan menjadi beberapa golongan menurut peruntukan atau kegunaannya, antara lain :
1. Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3. Golongan C : Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4. Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.


MENGATASI PERMASALAHAN AIR DI INDONESIA

Mengatasi Permasalahan Air di Indonesia
Musim kemarau? Siapa takut? Jangan sombong deh..
Gimana kalo PDAM mampet? Mau pake sumur? Kering boo..
Makanya sadarin dulu keadaan lingkungan terutama ketersediaan air disekitar kita..
Mau sadar?
Baca dulu yah teman... hehe

Tahukah kamu bahwa banyak daerah di Indonesia mengalami kesulitan air untuk kebutuhan domestik khususnya pada musim kemarau. Daerah sulit air terutama disebabkan oleh keterbatasan keberadaan aquifer sistem pori, sehingga perlu dicari aquifer sistem celah yang terbentuk karena adanya air meteorik yang mengisi sistem fraktur. Untuk mendeteksi keberadaan sistem fraktur diperlukan suatu peta geologi dengan ketelitian yang cukup tinggi, padahal di daerah tropik basah seperti di Indonesia karena keterbatasan jumlah dan dimensi singkapan batuan, maka peta geologi yang diperoleh biasanya terlalu interpretatif.
Teknik nuklir yaitu teknik pemetaan radioaktivitas soil/batuan dan survei gas radon dapat membantu memecahkan persoalan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penggunaan kedua teknik nuklir tersebut adalah informasi mengenai lokasi-lokasi keberadaan sistem fraktur yang berpotensi bertindak sebagai aquifer sistem celah. Untuk memperkuat dugaan keberadaan aquifer tersebut digunakan metode tidak langsung yaitu teknik geofisika konvensional, yang pembuktiannya dilakukan dengan pembuatan sumur eksplorasi yang sekaligus diharapkan dapat ditingkatkan menjadi sumur produksi.
Pertama yang dilakukan meliputi: analisis morfologi / foto udara, studi geologi / hidrogeologi regional dan data pendukung lainnya. Sasaran utamanya adalah mengetahui kondisi geologi / hidrogeologi, terutama: pola penyebaran formasi / satuan batuan, pola arah umum struktur geologi (patahan/lipatan), perkiraan daerah tangkapan/ resapan.
Analisis morfologi dilakukan melalui peta topografi skala 1 : 50.000 dan foto udara (bila diperlukan). Kondisi geologi / hidrogeologi regional, terutama diperoleh melalui peta-peta regional, terutama yang dipublikasikan oleh Direktorat Geologi. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan lapangan.

Pemetaan topografi
Sasaran utama pekerjaan ini adalah membuat peta topografi berskala 1: 5.000, sesuai dengan keadaan saat ini. Peta ini diperlukan terutama untuk korelasi hasil pemetaan geologi / hidrogeologi dan pembuatan penampang hasil survei geolistrik. Lingkup dan tahapan pelaksanaan pekerjaan lini berturut-turut terdiri dari: orientasi lapangan termasuk penentuan titik ikat, koreksi arah U-S dengan menggunakan deklinasi matahari, pengukuran poligon, pengukuran situasi, pengolahan data pengukuran dilanjutkan dengan penggambaran peta topografi skala 1 : 5.000.Titik ikat diukur dengan menggunakan GPS, jika posisi titik triangulasi terlalu jauh dari lokasi pemetaan. Pengukuran poligon / situasi akan dilaksanakan dengan alat theodolit. Pada hakekatnya batuan / soil mengandung unsur U, Th dan K yang memancarkan radiasi y (gamma), besar kecilnya intensitas radiasi bergantung pada kandungan unsur-unsur tersebut pada batuan / soil.Batuan / soil sejenis di suatu daerah akan mempunyai nilai radioaktivitas yang relatif sama. Sasaran utama kegiatan pengukuran radioaktivitas ini adalah untuk mendapatkan sebaran batuan / soil dengan ketelitian relatif tinggi sebagai data dalam pembuatan peta geologi. Survei ini sangat bermanfaat untuk daerah-daerah seperti di Indonesia yang beriklim tropis basah sehingga langka singkapan batuan karena tertutup oleh soil.

Pemetaan geologi
Pemetaan geologi bertujuan untuk memperoleh informasi geologi permukaan. Hasil pemetaan akan digambarkan pada peta dasar skala 1: 5.000 (hasil pemetaan topografi). Peta ini terutama berisi: jenis dan sebaran satuan batuan di permukaan, struktur geologi (jurus dan kemiringan lapisan, jenis dan arah patahan, serta sumbu perlipatan). Lingkup dan tahapan pelaksanaan pekerjaan ini berturut - turut terdiri dari pendataan geologi permukaan, evaluasi data permukaan dilanjutkan dengan pembuatan peta geologi.
Pendataan geologi akan dilaksanakan oleh ahli geologi yang berpengalaman dengan metoda lintasan pengamatan. Pendataan lapangan terutama meliputi jenis batuan dan struktur geologi pada singkapan batuan.

Kesulitan air di suatu daerah terutama diakibatkan oleh kurang adanya sistem lapisan pembawa air (aquifer), oleh karena itu perlu di cari sistem lain yang dapat bertindak sebagai aquifer. Diasumsikan bahwa sistem fraktur/rekahan menghasilkan batuan dengan permebilitas sekunder yang relatif tinggi yang dapat bertindak sebagai aquifer sistem celah. Radon adalah anggota kelompok unsur yang meluruh secara alamiah dalam bentuk gas yang memancarkan sinar a (alpha). Anomali gas Radon dapat menggambarkan sistem fraktur bawah permukaan yang membentuk permeabilitas sekunder (aquifer sistem celah).
Survey geofisika terutama geolistrik
Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah untuk memperkuat dugaan keberadaan aquifer , dan kondisi geologi bawah permukaan. Hasil survei digambarkan dalam bentuk penampang tegak korelasi tahanan jenis batuan bawah permukaan. Lingkup dan tahapan pelaksanaan pekerjaan ini berturut-turut terdiri dari : penentuan lokasi titik sounding, pengukuran resistivitas di lapangan, analisis data pengukuran, pembuatan penampang-penampang resistivitas, pembuatan penampang-penampang tegak resistivitas batuan bawah permukaan, analisis dan korelasi geologi / hidrogeologi bawah permukaan.
Analisis terpadu ini ditujukan untuk menganalisis data pemetaan geologi dan hidrogeologi, serta hasil penyelidikan geolistrik yang dipertajam dengan survei teknik nuklir yaitu pengukuran radioaktivitas soil/batuan dan pengukuran intensitas gas radon.
Hasilnya adalah suatu kesimpulan tentang model aquifer yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan lokasi potensial untuk dilakukan pemboran eksplorasi airtanah-dalam. Penentuan lokasi pemboran berdasarkan hasil kegiatan pelacakan airtanah-dalam sebelumnya. Pekerjaan mobilisasi didahului dengan peninjauan awal lokasi dengan penekanan pada : cara kesampaian lokasi pemboran kondisi jalan yang akan dilalui), keberadaan sumber air pembilas dan cara pengadaannya serta ketersediaan sarana penunjang lapangan.
Persiapan pemboran meliputi : penyiapan lahan untuk operasi pemboran, pemasangan menara dan mesin bor, pembuatan kolam lumpur pemboran dan penyediaan air pembilas lumpur dan pemasangan pipa lindung permukaan (surface casing).
Selama operasi pemboran dilakukan pencatatan yang meliputi : tinggi muka airtanah dalam lubang pemboran, kecepatan penetrasi pemboran, sifat fisik lumpur pemboran dan indikasi zona - water losses/water flows.
Hasil pemeriksaan disusun dalam bentuk log litologi yang selanjutnya akan digunakan sebagai masukan dalam penyusunan desain konstruksi sumur bersama-sama dengan hasil diagrafi nuklir lubang bor
Diagrafi Nuklir Lubang Bor
Diagrafi nuklir lubang pemboran dilakukan pada lubang pemboran pilot hole, mulai dari permukaan sampai kedalaman total pemboran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan peralatan diagrafi yang dilengkapi dengan probe (sonde) yang diantaranya meliputi : Gamma Ray, resistivity (short dan long normal), self potential dan neutron-neutron.
Dari hasil diagrafi nuklir ini dapat diketahui kedalaman aquifer yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan desain penempatan pipa-pipa saringan dan material selubung pada saat konstruksi sumur (desain konstruksi sumur).
Pekerjaan konstruksi sumur merupakan pekerjaan pemasangan pipa dan material selimut pipa di dalam lubang pemboran. Posisi pemasangan material-material di dalam lubang akan disesuaikan dengan desain konstruksi sumur, dapat mengalir bebas kedalam sumur tanpa hambatan.
Analisis terpadu dilaksanakan setelah selesai pekerjaan pembuatan sumur bor airtanah atau setelah memperoleh seluruh data lapangan dan laboratorium. Data analisa mencakup : hasil studi meja, hasil pelacakan, pemeriksaan keratan pemboran, pengujian geofisika lubang bor, parameter hasil uji pemompaan / uji kambuhan dan hasil analisa kwalitas air. Penekanan analisis adalah pada kondisi hidrogeologi umum, kondisi sumur dan kemampuan maksimum,disamping kualitas air yang dihasilkan.

Hidrologi Dataran Alluvial

Hidrologi Dataran Alluvial
Pernah ada dosen yang ceplas-ceplos mengenai dataran alluvial,
maklum namanya mahasiswa pas denger dosen ngomong pikirannya kemana-mana.
Ada yang mikirin tugas, makan,pulsa dan pacar bahkan ada yang mikirin gimana caranya telat bayar uang kos dan bisa ngehindarin ibu kos.
Parah banget kan?
Nah karena itulah agar dapat membantu mereka-mereka itu,, saya membuat artikel mengenai dataran Alluvial.
Begini selengkapnya. Hehe

Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai.
Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.
Daerah pantai terdapat cukup luas di pantai timur Pulau Sumatera, Pulau Jawa bagian Utara dan selatan, Pulau Kalimantan dan Irian Jaya bagian Selatan. Air tanah daerah dataran pantai selalu terdapat dalam sedimen kuarter dan resen yang batuannya terdiri dari pasir, kerikil, dan berinteraksi dengan lapisan lempung. Kondisi air tanah pada lapisan tersebut semuanya dalam keadaan tertekan , mempunyai potensi yang umumnya besar, namun masih bergantung pada luas dan penyebaran lapisan batuan dan selalu mendapat ancaman interusi air laut, apabila pengambilan air tanah berlebihan.
Dataran antar gunung di pulau Jawa terdapat di Bandung, Garut, Madiun , Kediri, Nganjuk, dan Bondowoso, daerah ini sebagian besar dibatasi oleh kaki gunung api. Lapisan batuan terdiri atas bahan klastika hasil rombakan batuan gunung api sekitarnya. Susunan litologi dari butir kasar ke halus membentuk suatu kondisi air tanah tertekan sehingga cekungan air tanah antar gunung mempunyai potensi yang cukup besar.
Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan oleh tebal dan penyebaran permeabilitas dari akifer yang terbentuk dalam aluvium dan dilluvium yang mengendap dalam dataran.
Apabila suatu daerah materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil permeabilitasnya besar.
Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan air dapat dengan sumur dangkal. Dataran alluvial unsur-unsur yang dominan adalah unsur NO2, NO3, Ca, Mg, Si, dan Fe, juga terdapat kelebihan Nitrit karena pengaruh zat buangan (urine) dan pembusukan organik dari hasil reduksi nitrat yang ada disekitar air tanah (Karmono dan Joko Cahyo, 1978:11).
Hal ini selain dipengaruhi oleh faktor alam juga sebagai aktivitas manusia misalnya adanya lahan pertanian yang mengkonsumsi pupuk organik yang mengandung nitrat.

MACAM-MACAM AQUIFER

Macam-Macam Aquifer
Waduh.. ternyata aquifer itu juga bermacam-macam yah..
Tahukah kamu sebenarnya aquifer itu terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda pula.
Nah menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa macam-macam aquifer sebagai berikut:

a. Aquifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b. Aqifer Tertekan (Confined Aquifer)
Yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

c. Aqifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)
Yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.

d. Aquifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)
Yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air.
Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

Minggu, 17 Januari 2010

HIDROLOGI

Hidrologi
Tahukah kamu bahwa hidrologi itu salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting di teknik lingkungan?
Kalo gak tau yah baca dulu.. Semoga tulisan mengenai hidrologi ini berguna bagi kita semua.. amin.. :)

Studi tentang air dirasakan semakin penting, terutama di negara-negara berkembang yang masih masalah budaya dan teknologi dalam penelolaan air yang sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air tersebut adalah Hidrologi. Secara etimologi, berasal dari dua kata, yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.
Konsep yang umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek hidrologi menjadi lebih jelas. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan.Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi:1.asal mula dan proses terjadinya air 2.pergerakan dan penyebaran air 3.sifat-sifat air 4.keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai ada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm

Evaporasi dan Transpirasi

Evaporasi dan Transpirasi
Umm,, pasti ada yang bingung berapa banyak sih air laut yang nguap setiap harinya? Kenapa gak keliatannya kurangnya?
Mau tau gimana proses Evaporasi dan Transpirasi (biasa dikenal evapotranspirasi)?
Simak dulu yah yang satu ini... hehe

Karena panas matahari, air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb itu kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir.
Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup.
Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi

Asal Usul dan Sifat-Sifat Air Tanah

Asal Usul dan Sifat-Sifat Air Tanah
Asal kalian tahu, bahwa adalah hal yang mutlak bagi para birokrat seperti mahasiswa teknik lingkungan dan pengelola sumber daya air (tanah), untuk memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah, agar tidak terjadi kesalah-pengertian tentang sumberdaya yang dikelola. Kesalah-pengertian tersebut akan menjadikan tujuan mewujudkan kemanfaatan air tanah terutama bagi kaum miskin pengelolaan tidak mencapai sasarannya, bahkan justru akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi keterdapatan air tanah itu sendiri serta kaum miskin tersebut. Hal-hal pokok yang perlu dipahami tentang asal-usul dan sifat-sifat air tanah adalah :

1. Pembentukan Air Tanah
Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permiukaan. Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

2. Wadah Air Tanah
Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air – mata air disebut aquifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai . Wadah air tanah yang disebut tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai aquitard. Lapisan yang sama dapat juga menutupi , yang menjadikan air tanah dalam tersebut di bawah tekanan (confined ). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan pemompaan. Sementara tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined ), sama dengan tekanan udara luar. Semua aquifer mempunyai dua sifat yang mendasar:
(i) kapasitas menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikian sebagai hasil dari keragaman geologinya, sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya).
Berdasarkan sifat-sifat tersebut aquifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan kilometer persegiatau sebaliknya. Ditinjau dari kedudukannya terhadap permukaan, air tanah dapat disebut: (i) air tanah dangkal (phreatic), umumnya berasosiasi dengan tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam aquifer dekat permukaan hingga kedalaman (tergantung kesepakatan) sampai 40 m dan kemudian (ii) air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan tertekan, yakni tersimpan dalam pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air tanah dangkal hingga kedalaman 40 m). Air tanah dangkal umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat (miskin) dengan membuat sumur gali, sementara air tanah dalam dimanfaatkan oleh kalangan industri dan masyarakat berpunya. Sebaran aquifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu aquifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.
3. Pengaliran dan Imbuhan Air Tanah
Air tanah dapat terbentuk atau mengalir (terutama secara horisontal), dari titik /daerah imbuh (pengisian/recharge), seketika itu juga pada saat hujan turun, hingga membutuhkan waktu harian, mingguan, bulanan, tahunan, puluhan tahun, ratusan tahun, bahkan ribuan tahun,, tinggal di dalam aquifer sebelum muncul kembali secara alami di titik/daerah luah (pengeluaran/discharge), tergantung dari kedudukan zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-sifat hidrolika aquifer. Oleh sebab itu, kalau dibandingkan dalam kerangka waktu umur rata-rata manusia, air tanah sesungguhnya adalah salah satu sumber daya alam yang tak terbarukan. Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam memasok air tanah dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari phreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam. Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem aquifer melampaui jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam aquifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan berlebih (over exploitation), dan penambangan air tanah terjadi.

4. Mutu Air Tanah
Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun , jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan limbah, dll. Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan , besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona tak jenuh, serta batuan penyusun aquifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born diseases).

Air Tanah (Groundwater)

Air Tanah

Air tanah? Hmm.. Apa sih yang dimaksud dengan air tanah?
Nah ini dia penjelasannya...

Menurut Herlambang (1996) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut aquifer.
Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.
Perlu diketahui permeabilitas (permeable dan impermeable) disebut dengan istilah kelulusan air.
Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut aquifer.